Rabu, 20 Juli 2011

wisata kelombok


Liburan sekolah tahun  ini saya ke Lombok bersama keluarga, lengkap dengan sepupu-sepupu kecil. Baru kali ini saya menikmati liburan sampai ke menit-menitnya, biasanya yang namanya liburan itu asal lewat saja.

Banyak yang menarik di Lombok.

Makanan. Saya mencoba makanan khas Lombok, ayam taliwang dan plecing kangkung. Baru di Lombok ini saya tahu kalau ayam taliwang itu asalnya dari Mataram sini. Tadinya saya pikir dari Jawa Tengah. Hehe. Baik ayam maupun kangkungnya, sama-sama pedaaas.
"Orang Lombok kalau makan tidak keringatan, rasanya seperti belum makan." kata pemandu tur. Pantas saja.

http://photos1.blogger.com/blogger/1244/759/200/Image023_1.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/1244/759/200/Image021.jpg

Songket, Gerabah, Mutiara. Tiga kerajinan Lombok ini yang sempat saya tahu dan lihat. Paling menarik, songket. Waktu saya datang ke tempat pembuatannya, sedang ada 3 songket yang dibuat. Satu songket butuh waktu 3-4 bulan. Semua dikerjakan oleh perempuan. Saya diberitahu oleh ibu-ibu di sana, laki-laki pantang menenun songket. "Kita percaya kalau laki-laki menenun, nanti tidak bisa buat anak."
Ah, buat saya itu cuma alasan saja. Memang laki-laki saja yang tidak bisa sabar menenun terus-terusan 3 bulan...

Alat tenun ini namanya seksek. Diambil dari bunyi gesekan bambu dan benangnya. Si penenun duduk di atas bale-bale, dengan bambu diletakkan di belakang punggung dan pangkuan dari pagi sampai sore. Sebenarnya saya bingung lihat alat tenun ini, bambu yang mana nyangkut ke benang yang mana. Susah.
Saya curi-curi melihat ke sekitar penenun ini. Ada kendi kuning tempat air, gelas plastik, wafer TOP rasa strawberry dan.. telfon genggam merk Nokia. Di sela menenunnya, sesekali dia mengetik pesan. Eh, tapi lihat hasil tenunannya. Bagus ya.

http://photos1.blogger.com/blogger/1244/759/200/Image030_1.0.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/1244/759/200/Image032.jpg
Sambil melihat tenunan, saya menggendong sepupu kecil ini. Susah jadinya, dia malah sibuk ingin mencubiti pipi saya.
http://photos1.blogger.com/blogger/1244/759/200/Image035.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/1244/759/200/Image037.jpg
Kampung Sasak. Suku asli di Lombok tinggal di sini. Rumahnya tidak kenal batu bata. Lantainya dibuat dari campuran kotoran kerbau dan tanah liat.
http://photos1.blogger.com/blogger/1244/759/200/Image025.jpghttp://photos1.blogger.com/blogger/1244/759/200/Image023.2.jpg
Perempuan Sasak kebanyakan tidak bisa berbahasa Indonesia. Hanya beberapa laki-laki yang bisa. Di antaranya malah jago bahasa Inggris. Mereka yang bisa itu memang disiapkan untuk menyambut turis. Si Embah ini termasuk yang tidak bisa bahasa Indonesia, tapi bahasanya dia ituA mirip-mirip bahasa Jawa dikiit. Waktu ditanya umur, dia jawab, "Enem pitu."

Yang unik di sini sistem nikahnya. Tidak ada cerita laki-laki melamar perempuan yang akan dinikahinya. Kalau laki-laki datang ke rumah dan meminta izin pada calon mertua untuk menikahi anak perempuannya, itu adalah hal yang tabu. "Anak kami bukan barang, tidak bisa diminta-minta." Jadi, kalau mau menikah, si perempuan akan diculik dari rumah oleh si laki-laki saat malam hari. Keesokan harinya, orang tua si perempuan ini akan diberitahu kalau anaknya sudah 'diculik  '. Barulah setelah itu acara resepsi dilakukan. Karena hal culik-menculik ini, semua laki-laki sasak disebut maling. Maling Hati :)
Senggigi, Kuta, Gili Trawangan. Di Pulau Gili Trawangan - 45 menit naik perahu motor, ada taman laut. Ini pertama kali saya mencoba snorkeling, pemandangan terumbu karang dan ikan-ikannya bagus sekali.. Senggigi dan Kuta, dua pantai yang paling ramai oleh turis, paling bersih. Saya menginap di Senggigi.
Tiga hari empat malam saya di Lombok. Sebelumnya saya jalan darat dari Yogyakarta - Solo - Surabaya untuk silahturahmi Lebaran. Sekarang saya sudah di Jakarta. Lusa pulang ke Bandung, kuliah lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar